Thursday, November 5, 2009

Duduk di Bangku Terdepan

Orang Indonesia itu kalau nonton konser biasanya pada berebut di bangku terdepan untuk biasa menatap lekat-lekat idolanya. Orang Indonesia juga paling hobi berebut antrian. Pokoknya harus paling duluan, di barisan terdepan, jatah paling banyak. Pun juga berlaku saat pemilihan pemimpin. Dimana semua orang dengan sok percaya diri berlomba-lomba mencari kekuasaan sebanyak-banyaknya dan kedudukan setinggi-setingginya, biar mendapat pelayanan seenak-enaknya dan mendapat duit sebanyak-banyaknya. UENAK TENAN!!! Eh tapi kok jarang ya ada orang Indonesia (dalam hal ini mahasiswa) yang berlomba-lomba duduk di bangku terdepan saat kuliah? Boro-boro bangku terdepan, bangku agak depan aja enggan. Kebanyakan justru siap ‘mengalah’ dan mempersilakan temannnya yang lain saja untuk duduk di depan, sementara ia sendiri rela ‘mengalah’ untuk duduk di bangku pualing pewe alias belakang. Jauh dari dosen, lepas dari pandangan dosen... Hm, 99% mahasiswa Indonesia seperti itu nggak si? Jujur aja deh.. Menurutku sih iya.. Hehe..

Kalau boleh mengaku, sebenarnya dulu aku juga seperti itu. Selalu menghindari bangku keramat, alias bangku paling depan. Keki deh duduk di depan dosen, gak bisa ngapa-ngapain. Kalau misalnya ditunjuk terus disuruh jawab pertanyaan ‘n gak bisa jawab kan malu banget. Mau ditaruh dimana nih muka.. (Halah...)

Suatu saat seorang kakak kelasku bercerita dengan miris tentang budaya salah orang Indonesia ini. Dia mengatakan bahwa mahasiswa di luar negeri justru memilih bangku-bangku terdepan. Mengapa? Tentu saja karena ilmu lah tujuan mereka. Bukan cuma sekedar ngabsen atau bukan untuk ngobrol sama temannya. Benar, mereka kuliah untuk menuntut ilmu. Bukan yang lain-lain. Kalau mau ngeceng ya bukan di kelas tempatnya, tuh di jalan raya sana!! (lho..) Bukan juga untuk ngobrol sama temen. Sayang banget gak sih, udah mahal-mahal bayar buat SKS.. eh tapinya di kelas cuma ngobrol aja kerjaannya.

Di lain kesempatan, ada juga temanku yang menceritakan sebuah pengalaman unik. Kasusnya bukan kuliah sih tapi seminar (apapun namanya sama aja, toh sama-sama bertujuan menuntut ilmu kan..??). Nah suatu ketika ada seminar internasional yang mempertemukan mahasiswa-mahasiswa antar negara. Kebetulan temanku yang orang Indonesia ini juga hadir sebagai peserta. Saat seminar sedang berlangsung, temanku dengan ramahnya mengajak kenalan teman sebelahnya yang entah dari negara mana aku lupa. Namun keramahan itu justru dibalas dengan kata-kata yang menusuk, “ Maaf, kenalannya nanti saja. Tolong jangan mengganggu, saya sedang mendengarnya kuliah. Terima kasih.” Ugh ngejleb, malu.. serasa ditimpa batu candi, serasa ditampar ombak laut selatan. Yah begitulah. Ajakan kenalan itu bukannya dianggap sebagai sesuatu yang menyenangkan tapi sebagai sesuatu yang MENGGANGGU!! Bayangkan...

Dari cerita-cerita itu, entah kenapa hatiku mulai tergerak untuk membuat perubahan dan berkomitmen, SELALU BERUSAHA DUDUK DI BANGKU PALING DEPAN DAN MENGHINDARI BANGKU BELAKANG. Alhamdulillah, aku lumayan berhasil menjalaninya. Apabila tak ada halangan yang berarti, insya Allah bangku terdepan adalah pilihanku. Tak peduli ada teman yang duduk di sampingku atau tidak. Bahkan bukan hal aneh jika aku duduk sendirian di bangku depan. Meskipun sejujurnya agak keki juga sih kalau duduk sendirian di depan gitu, hehe.. tapi biarlah, toh bukan sesuatu yang salah kan? Jadi duduk di bangku terdepan adalah tips paling ampuh untuk melatih kita fokus pada perkuliahan dan menghindari obrolan mubazir. Toh ngobrol bisa ditunda nanti kan?

Kalau dirasa-rasa sih, ada kalanya lebih menyenangkan kalau di kanan kiriku tidak ada orang. Rasanya lebih tenang dan bisa fokus menyimak penjelasan dari dosen. Bukan apa-apa sih, tapi dengan budaya orang Indonesia yang masih senang mengobrol kapan pun dan dimanapun, bisa-bisa aku nggak dengerin dosen karena larut dalam obrolan. Yah biar bagaimanapun aku adalah orang Indonesia, jadi biar sedikit, budaya-budaya orang Indonesia masih saja melekat dalam diriku. Apalagi semester ini, sejujurnya aku tak seistiqomah semester-semester sebelumnya. Aku mulai jarang duduk di bangku depan, karena.... (alasan dirahasiakan). Ah kalau bisa aku ingin kembali seperti dulu, duduk di paling depan. Tanpa mengobrol, fokus menyimak dosen...

Yah begitulah, jadi ngomong ngalor ngidul nih. Lama-lama malah curhat nih! Duh.. ya sudah lebih baik kuakhiri dulu. Tapi sebelum diakhiri, aku cuma ingin mengajak teman-teman semua untuk merenungi semua. Terserah teman-teman mau duduk di depan atau tetap memilih duduk di belakang. Semua terserah. Aku hanya menyampaikan saja apa yang menurutku baik. Toh baik menurutku belum tentu baik menurut semua kan? Oke, selamat memilih..


Selasa, 03 November 2009 (06:39)
_seseorang yang berusaha menjadi baik_

Saturday, March 28, 2009

Masa Muda

Seperti apa masa muda kita...

study oriented?

happy happy?

aktivis?

apapun itu, simak lirik lagunya Edcoustic "Masa Muda"..


Masa Muda
by Edcoustic (Album : Masa Muda)


Masa muda usiaku kini

Warna hidup tinggal kupilih

Namun aku telah putuskan

Hidup diatas kebenaran


Reff :

Masa muda penuh karya untukMu Tuhan

Yang aku persembahkan sbagai insan beriman

Mumpung muda ku tak berhenti menapak cita

Menuju negeri syurga yang nun jauh disana


Kini jelas tiap langkahku

Illahi jadi tujuanku

Apapun yang aku lakukan

Islam slalu jadi pegangan


http://lirik-nasyid-indonesia.blogspot.com/search/label/Edcoustic



Well, sudah jelas masa muda yang terbaik adalah ketika kita menjadikan Islam sebagai pegangan dan Allah sebagai tujuan hidup kita. Selamat menikmati masa muda ini...

Monday, March 23, 2009

DVD “Sang Murobbi”

Tiba-tiba aku teringat pada DVD “Sang Murobbi” yang kubeli dari temanku dengan harga sekian-sekian ribu. Film itu memang sedang popular ketika itu. Film yang kubeli bukan karena penasaran ingin menontonnya (lha wong aku dah nonton bareng sama temenku pas acara regrouping ***), tapi karena permintaan ibuku, “beli aja, ntar nonton bareng-bareng sekeluarga..”. Begitu kata ibu. Meskipun beliau sendiri juga pernah mencuri-curi lihat waktu ada acara *** di rumah. Aduh apaan sih kok dari tadi pake inisial mulu..hhoho..


Nah intinya, setelah memesan DVD tersebut (harus pesan dulu, soalnya barangnya belum ada..^^) dan menunggu cukup lama, aku pun berhasil mendapatkan DVD “Sang Murobbi”. Alhamdulillah…. Kemudian sesampainya di rumah, aku pun nggak sabar untuk pamer sama ibu. Tapi ternyata keduluan sama ibu! Sebelum sempat pamer, ibu udah terlanjur ngeliat DVD yang kutaruh di atas meja belajarku. Hoho ya sudahlah tak apa..


Laptop sudah di depan mata. Kubuka perlahan dan kupencet tombol ‘ON’. Menunggu agak lama dan segera kumasukkan DVD tersebut. Jeng.. jeng… deg-degan juga… Tapi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .Yah ternyata filmnya gak bisa diputer…!!!Hwaaa…. penonton kecewa… hikss… tapi sebenernya aku juga tau sih kalo kemungkinan 90% filmnya bakal gak bisa diputer di laptopku. Lha wong gak ada aksesoris apanya gitu.. gak tau namanya.. hehe,, ya uda deh..


Jah, akhirnya sampai sekarang pun DVD tersebut belum pernah diputer juga. Entah sudah berapa bulan ya?? Pokoknya dah lama buanggggeettt!! Ah, tunggu nasib aja deh, ntar gimana lah.. kita lihat aja nanti. Tapi mudah-mudahan tuh DVD bisa dimanfaatkan biar gak mubadzir. Kita tunggu aja tanggal mainnya… lho?? Hoho..


Senin, 23 Maret 2009 (20:12)

Thursday, February 26, 2009

Postingan Pertama di Blog Baru

Ngeposting pertama kali di blog archie-ku, kuk rasanya tersiksa banget ya? Habisnya lagi gak ada feel nih, lagi tertekan. Jadi nulisnya juga amburadul gak ada ide gitu. Wah tapi aku harus bisa!!! Ni buat nilai tugas juga je,,hehe.. Yah jadi meskipun agak amburadul dan kacau biangggeeetttt bahasanya, gapapalah diterusin aja. Harus dipaksa ni.. hehe, smoga aja ntar lancar.. amin
Kamis, 26 Feb 09 (21:32)
_ngerjain tugas archdig_

Tuesday, February 24, 2009

Usai Seminar HPTT 63

Alhamdulilahirabbil 'alamiin..

Akhirnya seminar HPTT63 yang telah dikonsep mpe pusing, capek, diwarnai dengan darah dan tangis (wekk hipozz banget) selesai sudah. Ada yang bilang oke, sukses, namun ada juga yang bilang kurang. Biasalah.. hehe

Whew, seminar HPTT emang udah selese, tapi ternyata tugas panitia gak berhenti begitu saja. Masih ada follow up yang harus kami pikirkan. Dan juga LPJ!! Hoho..

Aku belum selese nih bikin LPJnya sie acara.. masih nunggu komentar dari temen-temen peserta dan juga temen-temen sie acara lain. Hoho, sengaja nih! Biar LPJ yang aku buat juga berkwalitas.. ceilee.. hehe. Ya maksud aku tuh biar tuh LPJ gak cuma sekedar asal LPJ tapi harapannya, semoga apa yang tertulis dalam LPJ nanti benar-benar bisa berguna buat acara seminar HPTT-HPTT mendatang. Gitu deh.. hehe..
Nah, buat temen-temen yang baca tulisanku ini, aku harapkan bisa memberi masukan, saran, kritik, dll mengenai acara seminar HPTT 63 kemarin. Demi kebaikan bersama insyaAllah.. Sebelumnya makasih banyak yaa...
(My wish: semoga perjuangan ini, peluh ini, tidak menjadi sia-sia. Amin)
Selasa, 24 Feb 2009
21:32

Meidwinnarch07.blogspot.com

Juma't pekan lalu, kuliah perdana Arsitektur Digital. Apa itu Arsitektur Digital? Gak akan aku bahas di sini. Pokoknya pas kuliah kemaren, secara kuliahnya baru pengantar, ya kami dikasih gambaran tentang apa dan bagaimana arsitektur digital itu..bla..bla.. Then gak hanya itu, pada pertemuan pertama tersebut, kami dicecoki dengan serba-serbi dunia digital. Whew.. email, milis, blog, plus software-software tentunya... macem autoCAD, sketchup, ecotect, photoshop, dll.

Nah terus di hari itu juga kami langsung dapet tugas membuat email baru (coz bapaknya gak maw kalo email kita pake nama samaran), selanjutnya gabung di milisnya arsitektur digital. Dan juga kita disuruh bikin blog. Nah ini dia nih.. aku kan sebenernya udah punya blog yang ini. Tapi aku akhirnya bikin blog lagi. Rencananya sih blogku yang ini kupake buat gila-gilaan(whew..) kalo blogku yang satunya khusus kupake untuk ARSITEKTUR. All about arsitektur..

Learn to be a Great Architect!! Itulah judul blogku yang baru, silakan kalo temen-temen sempat, silakan berkunjung ke meidwinnarch07.blogspot.com. Because I wanna be a great architect... doakan ya... ^;^

Tuesday, February 3, 2009

Curhat Seorang Koord Acara (Bagian I)

Sekarang udah hampir jam satu dini hari. Namun aku masih saja berkutat dengan laptopku. Mengutak-atik kembali konsep acara untuk Seminar HPTT 63.

Ahh,,udah lewat tengah malam. Badanku udah pegel-pegel, capek.. ingin istirahat. Tapi 'tugas' ini belum selesai. Fyuuhh...

Teringat ledekan temanku, "Anak acara yang lain mana? Kok yang kerja cuma itu-itu aja? Anak buahmu diberdayakan donk!". Aku hanya bisa terdiam mendengar ledekannya. Capek.

Ahh,,aku harus gimana donk? YMku masih aktif, siapa atau ada yang mau membantu. Tapi mungkin percuma, teman-teman udah pada kabur. Pergi ke alam mimpi. Aku ditinggal sendiri, berpikir sendiri, merumuskan latar belakang-tujuan-hingga TOR pembicara dan lain-lain.

Sebenernya aku cukup jago mengarang indah. Namun aku sudah capek, udah jenuh, sejak kemarin pun aku juga yang ngarang semuanya. Selain itu, hal yang membuatku cukup bingung adalah masalah penguasaan tema. Haruskah aku menelurkan sebuah 'karangan indah' hanya dalam waktu semalam dengan tema yang sangat asing bagiku, "ENERGI"? Coba deh, sehebat apapun seorang pengarang, kalau dia tidak menguasai bahan, sama aja donk omong kosong. Memang, itu adalah tantangan, tapi itu adalah pantangan!

Ahh,,udah malem. Kusudahi saja dulu. Tapi, mumpung masih ada sisa tenaga, kulanjutin dulu deh sebisaku. Yah meski teman-teman meninggalkanku, kuyakin Allah akan tetap bersamaku. Amin


Selasa, 03 Feb 09 (01:08)
_Saat keputusasaan hampir menghancurkan_

Friday, January 23, 2009

Makanan Mahal

Beberapa hari yang lalu aku ke rumah nenek. Seperti biasa aku ditawari makan.
“Mau makan apa, Mbak?” tanya pramurukti yang bekerja di tempat nenek.
“Terserah, Mbak..” jawabku.
“Dibeliin ayam apa lele?” tanyanya lagi.
“Hm, ayam juga boleh…”
Kuwi ono oseng nek gelem..” kata nenek menimpali.
“Iya yangti…” jawabku, “ emang ada oseng apa Mbak?“
“Oseng kacang panjang.. tapi nggak enak Mbak, itu kan makanannya eyang. Gulanya kan nggak pake gula biasa, gulanya pake gula orang tua..” kata mbak pramurukti.
“Iya ya? Tapi aku malah suka tuh Mbak.. hehe.. malah enak… lagian kan mahal tuh… haha…” candaku.
Haha, bercanda… tapi emang kok, aku malah suka tuh pake gula diet kayak punya nenek. Bukan karena mahal (haha..) tapi emang aku nggak terlalu suka bumbu yang berlebihan di lidahku. Segitu aja udah cukup kok. Hehe.. lagipula lebih sehat… mantap!!!


Kamis, 22 Jan 2009 (22:12)
Just an intermezzo story
(baca: cuma cerita selingan, haha)

Bolehkah Aku Pergi Sejenak?

Selasa malam dua hari yang lalu, telpon rumah berdering. Rupanya telpon untukku dari teman sesama ADS. “Dwin, ada acara Bina Remaja Muslim diadakan oleh LDKnya UNS untuk siswa-siswa SMA. Acaranya di Solo, dari tanggal 24-26 Januari 2009. Dan kebetulan SMA3 mengirim beberapa ikhwan dan akhwat. Nah, aku butuh bantuanmu mendampingi akhwat-akhwat SMA3.”

Sesaat aku terdiam. Bingung. “Duh mendadak banget, kok ya pas aku lagi banyak kerjaan gitu lho…” batinku. Aku pun teringat dengan banyaknya amanah yang belum ku selesaikan.

“Gimana Dwin? Tolong dipertimbangin. Ini lahan dakwah untuk kita,” lanjutnya.

Sekali lagi aku terdiam, tak tahu harus menjawab apa.
“Aku usahakan ya. Tapi aku nggak janji, karena ada banyak amanah yang belum terselesaikan. Dan kebetulan mas’ulku juga nggak ada di Yogya tanggal segitu…” jawabku kemudian.

“Tapi tolong dipertimbangin Dwin. Soalnya nggak ada orang lain lagi…” pinta temanku.

“Insya Allah… aku usahakan untuk segera merampungkan pekerjaanku. Dan aku coba izin dulu ya sama teman-teman… tapi sekali lagi, aku nggak janji ya…” balasku.


­----

Untuk beberapa saat lamanya aku terdiam. Masih bingung dengan apa yang harus kuputuskan. Dilema.. seperti biasa. Ah bingung.. sebenarnya aku ingin sekali mengiyakan permintaan temanku itu. Kebetulan aku sedang butuh suplai energy untuk mencharge tangki keimananku. Aku butuh merefresh kembali pikiran dan hatiku. Tapi amanahku?

Ah, aku ingin sekali-kali pergi. Pergi meninggalkan semua ini. Bukan pergi meninggalkan amanah. Namun sekedar istirahat sejenak, mencari sesuatu yang hilang. Melepas dahaga.. mengembalikan energy dan kekuatanku yang semakin melemah. Ah, bolehkah aku pergi? Bolehkah aku pergi sejenak saja?

Hati ini terus saja mendorongku untuk pergi. Hingga akhirnya kuputuskan saja untuk pergi. Bismillah… Nah, kalau memang mau pergi, aku harus konsekuen. Aku harus selesaikan dulu apa yang jadi tanggunganku. Selesaikan Dwin!! Selesaikan!! Dan tentunya tak lupa aku izin pada para “bos”ku,, hhe…

“Boleh nggak aku pergi keluar Yogya akhir pekan ini?” ketikku di layar handphone Siemens A55 milikku. Sending message to…. *****

Tak berapa lama pun sang resipien membalas. “Nggak masalah kok Dwin, yang penting jangan lupa kamu cari wakil selama kamu pergi.”

Oke, sip.. satu udah beres Alhamdulillah.

“Akhir pekan ini boleh nggak aku izin meninggalkan Yogya?” kembali kuketikkan sebaris kata di handphoneku untuk kukirim ke nomer yang berbeda.

“Ada apa? Mau kemana? Mau refreshing ya?” balas orang di seberang sana.

“Refreshing? Mungkin iya.. tapi yang jelas aku dapat amanah untuk mendampingi adik-adikku.. hm, tapi aku bingung…” balasku kembali.

“Udah pergi aja, untuk yang di Yogya insya Allah nggak ada tanggungan kok. Kita selesaikan nanti kalau sudah balik lagi ke Yogya,” balasnya meyakinkanku.

Ah, Alhamdulillah.. terima kasih teman-teman. Aku akan pergi untuk ‘refreshing’ (baca: menata hati dan pikiranku, menambah energy dan suplai keimananku), pergi untuk menuntut ilmu, pergi untuk mencari kekuatan. Pergi meninggalkan Yogya…

Semoga perjalananku ini diberkahi oleh Allah. Dan semoga sekembalinya aku dari sana, aku bisa menjadi manusia yang lebih baik. Dan semoga semuanya berjalan lancar saat aku pergi… Bismillah.. aku titipkan semuanya padaMu Allah….

Kamis, 22 Jan 2009 (21:40)
Bolehkah aku pergi sejenak?

Gencatan Senjata

Saat ini sedang terjadi gencatan senjata antara Palestina (HAMAS) dengan Israel Laknatullah. Entah sampai kapan. Katanya sih satu minggu. Tapi wallahu ‘alam…

Sebenarnya aku ikut senang dengan adanya gencatan senjata tersebut. Tapi aku ragu, sangat ragu bahwa itu akan berhasil. Bahkan aku yakin seyakin-yakinnya para Hizbusy syaithon (baca: pengikut setan) itu takkan berhenti memerangi rakyat Palestina hingga tak tersisa satu pun di tanah suci kaum Muslimin tersebut. Dalam Al-Qur’an pun sudah jelas disebutkan bahwa mereka, kaum Yahudi tak kan berhenti memerangi kaum Muslimin hingga mereka menjadi pengikutnya. Begitulah sunnatullahnya, yang akan terus berlangsung hingga kiamat datang.

Untuk saudara-saudaraku di Palestina yang tetap gigih mempertahankan tanah suci Yerusalem, yang tetap gigih melindungi Masjidil Aqsa, yang tanpa lelah memerangi pejajahan kaum Yahudi Israel, yang senantiasa menjadikan Al-Qur’an sebagai sumber kekuatan, yang menjadikan do’a dan dzikir sebagai amunisi, yang menjadikan keimanan sebagai tameng, yang menjadikan takbir sebagai pedang…. Janganlah kalian bersedih, janganlah kalian berputus asa… Sesungguhnya Allah akan selalu bersama kalian… dan apalah yang harus ditakutkan kalau Allah bersama kita? Laa tahzan innallaha ma’ana…

ISLAM NEVER DIE!!!


Kamis, 22 Jan 2009 (20:44)

Sunday, January 18, 2009

WE WILL NOT GO DOWN

(Song for Gaza)
(Composed by Michael Heart)
Copyright 2009
A blinding flash of white light
Lit up the sky over Gaza tonight
People running for cover
Not knowing whether they’re dead or alive
They came with their tanks and their planes
With ravaging fiery flames
And nothing remains
Just a voice rising up in the smoky haze
We will not go down
In the night, without a fight
You can burn up our mosques and our homes and our schools
But our spirit will never die
We will not go down
In Gaza tonight
Women and children alike
Murdered and massacred night after night
While the so-called leaders of countries afar
Debated on who’s wrong or right
But their powerless words were in vain
And the bombs fell down like acid rain
But through the tears and the blood and the pain
You can still hear that voice through the smoky haze
We will not go down
In the night, without a fight
You can burn up our mosques and our homes and our schools
But our spirit will never die
We will not go down
In Gaza tonight



All Music and Content Copyrighted. All rights reserved. © 2009

Saat Harus Memilih

“Mbak nggak bisa kasih keputusan, semua ada di tanganmu. Mbak cuma bisa bantu mengarahkan…” kata mbakku. “Sekarang, coba kamu pertimbangkan lagi dengan matang. Pertimbangankan semuanya. Pikirkan kembali, manakah yang lebih prioritas, lahan mana yang lebih membutuhkanmu. Tulis, jabarkan dalam sebuah tulisan. Tulisan itu, insya Allah akan membantu menjawab kebingunganmu. Dan nantinya, kalau sudah selesai, kamu bisa berikan tulisan itu pada Mbak, insya Allah Mbak bantu mengarahkan.”

Ah, dilema… saat harus memilih satu di antara dua pilihan. Pilihan yang sama-sama berat, yang tidak bisa diputuskan dengan sekejap mata. Penuh pertimbangan.

Ah, dilema… keadaan yang sangat tidak aku sukai. Namun pastilah akan selalu dialami oleh anak Adam, karena itu memang merupakan sunnnatullah.

Ah, dilema… aku tak suka ini. Namun mau tak mau harus tetap ada pilihan. Tidak bisa tidak, harus!! Karena memang harus ada prioritas amanah.

Telah lama aku terlibat dalam konflik batin. Memang salahku sendiri sih, dulu secara iseng aku menceburkan diri dalam sebuah lahan baru yang menyebabkan aku kini terjebak di dalamnya. Yah, akhirnya aku pun terjebak dalam dualisme amanah.

Sebenarnya bukan masalah ketika kita mempunyai dua amanah, bahkan tak jarang orang-orang tangguh yang mempunyai amanah yang lebih dari tiga. Namun biar bagaimanapun, sebanyak apapun amanah yang kita punyai, haruslah tetap ada prioritas.

Ah Rabbi, aku bingung… aku bingung dengan apa yang harus kupilih. Sebenarnya dulu telah ada keputusan, namun karena suatu hal, mau tak mau aku harus kembali berpikir.

Ah, sampai kapankah akan beginin terus? Mereka menunggu keputusanku. Dan aku sendiri pun juga tak mau terus-terusan begini. Batinku tersiksa. Energiku telah banyak tersita memikirkan hal ini. Cukup sudah!! Aku harus segera membuat keputusan. Segera, namun penuh pertimbangan. Bantulah aku, Rabbi.. bantulah aku membuat keputusan, keputusan yang terbaik insya Allah. Keputusan yang tidak akan menyakiti pihak manapun. Pilihkan aku yang terbaik, dimanapun itu. Aku yakin dengan keputusanMu, karena hanya Engkaulah yang Maha Mengetahui, mana yang terbaik untuk hamba-hambaMu. Pilihkan aku tempat untuk aku bisa semakin mencintaiMu.

Semoga Allah memudahkan langkah ini. Amin..

Ahad, 17 Jan 2009 (15:29)
Saat aku harus menunaikan shalat istikhoroh

Assalamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuh...

(Puji syukur kehadirat Allah yang masih memberikan nikmat iman dan Islam pada diri ini..)

Selamat datang di blogku yang mungkin hanya berisi secuil pemikiran dan ungkapan isi hati...

Sungguh, kebenaran datangnya hanya dari Allah. Adapun kesalahan datangnya murni dari diri ini. Untuk itu mohon masukan, kritik, dan sarannya serta mohon dimaafkan atas segala kesalahan. Terima kasih. Selamat menikmati. Semoga bermanfaat dan membawa berkah. Amin

(Mulakanlah dengan membaca Basmalah.... dan akhirilah dengan Hamdalah..)