Thursday, February 21, 2013

Aku Editor?




 “Assalamu’alaikum Mei, ada uang untuk editing naskah novel saya kemarin. Meski tidak besar, mohon jangan ditolak.”

What is this?! Sebuah pesan singkat yang kuterima dari Gerry N, senior di FLP Jogja cukup membuat kaget dan speechless. Baru kali ini ada yang memberikan honor atas usahaku mengedit atau mungkin lebih tepatnya me-review karya. Apalagi, nggak pernah sekalipun aku mengomersialkan jasa sebagai editor atau reviewer.

Oh ya, sebelumnya perkenalkan, aku adalah anggota Forum Lingkar Pena Jogja. Forumnya para penulis, sebut saja begitu. Selama ini aku menjalani aktivitas edit mengedit hanya sebagai sampingan, di sela-sela mengasah kemampuan menulisku. Ya, anggap saja sebagai hobi, hobi mengkritik karya. Pun yang meminta bantuan pengeditan nggak lain hanyalah teman-temanku sendiri. Beberapa kali mereka meminta tolong untuk sekedar memberi masukan terhadap karya seperti cerpen, artikel, dan lain-lain.

Namun pengalamanku mengedit calon buku yang sesungguhnya bermula saat Kun Geia yang juga senior di FLP Jogja, mempercayakan draf novelnya untuk aku review. Saat itu bulan April 2012. Aku menyanggupi saja, toh membantu teman kan nggak ada salahnya, pikirku. Dan, meskipun kurang sempurna, aku pun berhasil menyelesaikan misi yang diberikan hingga akhirnya terbitlah sebuah novel berjudul The Lost Java karya Kun Geia.

Ini nih bukunya, ayo lengkapi koleksimu dengan membeli novel ini!

Nggak lama setelah sukses membantu Kun Geia dalam proses penerbitan novel pertamanya, ada sebuah kejadian lucu. Aku dikontak oleh seorang pengurus FLP Jogja untuk memberikan materi dalam forum rutin anggota baru. Apa materinya? Tentu saja tentang proses editing. Duh, yang bener aja? Seumur-umur baru kali ini yang namanya ngedit beneran, kok bisa-bisanya disuruh jadi pemateri. Lagian, aku kan nggak pernah woro-woro kalau pernah jadi editor. Wah kayaknya ada konspirasi nih! Ups.

Tapi dengan berlagak PeDe-nya kusanggupi permintaan itu. Bermodalkan sok tahu dan sedikit referensi, jadilah aku menyampaikan materi yang diminta. Alhamdulillah nggak ada kendala berarti saat hari-H. Semoga aja deh materi yang kusampaikan nggak menyesatkan! Xixixiii

Proyek kedua. Sebuah komunitas ikhwan - akhwat yang menamakan dirinya Pejuang07, berencana untuk membuat buku tentang memoar dakwah kampus. Bulan Juli 2012. Secara tiba-tiba, aku ditarik untuk meramaikan tim editor. Karena memang agak senggang, kuiyakan saja permintaan itu. Itung-itung sebagai penyaluran hobi.

Proses penyeleksian dan editing karya dari para penulis Pejuang07 cukup menguras pikiran. Nggak cuma pikiran sih, tapi juga perasaan. Namun apapun alasannya, amanah ini harus kujalani dengan sebaik-baiknya. Totalitas, men! Akhirnya, meski harus berdarah-darah (maaf, agak lebay), alhamdulillah, proses editing selesai dalam waktu total kurang lebih lima bulan. Calon buku pun siap naik cetak. Lalu apakah sekarang buku itu udah terbit? Hm, maaf, sayangnya belum. Masih ada proses pasca editing yang harus dilalui. Doakan saja bisa segera terbit agar bisa menambah koleksi bacaan bermutu Anda! :-)

Beberapa bulan kemudian, tepatnya bulan Oktober 2012, aku kembali menerima request dari senior di FLP Jogja, KaGe. Sebenarnya saat itu aku masih terlibat dalam proyek keduaku. Namun karena kurasa dengan menerima tawaran KaGe tak akan mengganggu amanah di proyek sebelumnya, I accepted his order. Lagian rugi deh kalau aku menolak tawarannya. You know why? Draf kali ini berjudul Satu Pena Berjuta Karya, 7 Formula Menulis Hebat yang Akan Punah. Udah ketebak kan bukunya tentang apa? Ya, sebuah buku saku tentang bagaimana menjadi penulis yang hebat. Lumayan kan, sambil menyelam minum air. Sambil mengedit, dapet ilmu gratis! Peace, KaGe! XD

Lalu beberapa pekan sebelum tulisan ini dibuat, sekali lagi, ada permintaan editing dari Gerry N (lagi-lagi senior di FLP Jogja). Kali ini sebuah draf novel berjudul Hitam Putih Penantian. Naskah setebal kurang lebih 379 halaman itu berhasil kuselesaikan dalam waktu bersih sekitar empat hari. Nah dari novel inilah pertama kalinya aku dapat honor mengedit, seperti yang kuceritakan di awal tadi. Sekarang naskahnya udah naik cetak. Kita tunggu saja!

---

Mungkin ada orang yang berpikir, apa sih enaknya jadi editor yang kerjaannya cuma di balik layar? Mereka yang mengejar ketenaran mungkin akan berpikir begitu. Tapi kalau aku boleh bilang, ada cukup banyak keuntungan yang kurasakan selama menjadi editor amatir. Mau tahu?

1.    Mendapatkan inspirasi atau ide-ide baru dari karya orang lain. Tapi bukan berarti penjiplakan lho.

2.    Mengedit karya orang bisa membangkitkan semangat menulis dan semangat bersaing nggak mau kalah! Yah, sebagai motivasi lah.

3.      Belajar dari kesalahan penulis lain. 

4.     Privilege untuk membaca karya orang lain sebelum diterbitkan, gratis lagi! Lumayan kan?

5.  Sebagai tambahan. Seorang editor profesional, misalnya yang bekerja di penerbitan, punya kewenangan untuk menerima atau menolak karya. Keren kan?

Wah memang menyenangkan deh jadi editor. Nggak sia-sia aku menyukai pelajaran Bahasa Indonesia saat masih sekolah dulu. Ternyata apa yang kupelajari ada gunanya juga. Tapi, jadi editor harus cukup kuat lho, kuat di bawah tekanan. Terutama dalam menghadapi konflik-konflik batin yang muncul. Konflik batin? Ah hanya editor yang tahu. :-P

Ngomong-ngomong nih, mana karyaku? Kok kerjaannya ngedit mulu? Nah itu dia masalahnya. Sebenernya malu juga, bagaimana mungkin aku yang belum pernah sekalipun menelurkan karya ini berhak memberikan kritikan atas karya-karya orang lain? :-( Minta doanya aja deh ya, semoga segera ada karya atas nama Meina Fathimah, aamiin....

Well, aku tidak berpikir menjadi editor profesional, meskipun sepertinya cukup keren dan menyenangkan. Tapi sayangnya ada keterbatasan secara fisik yang menyebabkan aku harus menghindari pekerjaan itu. Warning yang bisa jadi cukup fatal jika kulanggar. Memang, apa yang kita sukai belum tentu baik untuk kita. Nggak masalah sih, toh aku menikmati jadi freelance editor kok. Just enjoy our life and let it flow!



Yogyakarta, 20 Februari 2013
Meina Fathimah

No comments:

Post a Comment

Assalamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuh...

(Puji syukur kehadirat Allah yang masih memberikan nikmat iman dan Islam pada diri ini..)

Selamat datang di blogku yang mungkin hanya berisi secuil pemikiran dan ungkapan isi hati...

Sungguh, kebenaran datangnya hanya dari Allah. Adapun kesalahan datangnya murni dari diri ini. Untuk itu mohon masukan, kritik, dan sarannya serta mohon dimaafkan atas segala kesalahan. Terima kasih. Selamat menikmati. Semoga bermanfaat dan membawa berkah. Amin

(Mulakanlah dengan membaca Basmalah.... dan akhirilah dengan Hamdalah..)